Banyak penggemar yang merawat dan memelihara lovebird sejak usia sangat muda. Hal ini tidak terlepas dari harga jualnya yang relatif terjangkau. Secara umum, harga lovebird warna lokal / standar masih di kisaran Rp 200.000 – Rp 300.000.
Tujuan lain memelihara lovebird muda adalah memberi kesempatan kepada pemilik atau perawat untuk memaster dan melatihnya, sehingga kelak memiliki performa bagus di lapangan.
Lovebird muda, atau umur kurang dari 4 bulan, umumnya masih dalam tahap belajar bersuara. Dalam usia ini, lovebird sudah memiliki kemampuan bersuara ngekek, namun belum maksimal, serta masih dibawakan secara terbata-bata. Hal tersebut masih dianggap wajar.
Setelah berumur lebih dari 5 bulan, burung akan menggunakan suara kicauannya itu untuk mendapatkan perhatian dari burung betina yang menjadi pasangannya. Begitu pula sebaliknya.
Bagi lovebird lovers yang memiliki momongan muda, tugas yang mesti dilakukan mesti dilakukan adalah melatihnya agar memiliki stamina cukup dan terpancing rajin bbunyi. Beberapa cara yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut :
Rutin memandikan burung hingga basah kuyup
Memandikan lovebird hingga basah kuyup dipercaya bisa meningkatkan stamina yang membuatnya lebih rajin berbunyi dengan suaranya panjang.
Cara memandikannya tidak boleh sembarangan. Berikut ini salah satu tips memandikan lovebird hingga basah kuyup :
  • Pagi hari, sekitar pukul 07.00, burung disemprot hingga basah menggunakan semprotan mandi / sprayer, atau menggunakan karamba / bak mandi jika kebiasaannya selama ini begitu. Yang penting, harus benar-benar dalam kondisi basah kuyup.
  • Setelah itu, burung dijemur hingga pukul 10.00 siang, kemudian dianginkan sebentar (5-10 menit).
  • Semprot kembali burung hingga basah kuyup, lalu dijemur hingga pukul 12.00.
  • Setelah dijemur, burung digantang di tempat teduh atau tempat biasanya.
  • Selama burung bersantai hingga sore hari, Anda bisa melakukan pemasteran dengan memutarkan suara rekaman burung atau menggantang burung masteran tidak jauh dari sangkarnya.
Dengan rutin melakukan tindakan-tindakan di atas, maka dalam beberapa hari atau minggu lovebird muda akan mengalami perkembangan, misalnya menjadi lebih aktif dan lebih rajin berbunyi.
Memberikan pakan secara tepat
pakan lbFaktor lain yang mempengaruhi kondisi burung adalah pakan yang tepat. Pemberian makan pada lovebird muda diusahakan bervariasi, baik pakan bijian yang biasa dikonsumsi seperti milet putih, juga campuran milet merah dan putih, hemp seed, pellet, kuaci dan sebagainya.
Alternatif lain adalah pakan bijian berkecambah. Pakan tersebut memiliki kandungan nutrisi cukup tinggi .
Jika hanya diberi milet putih saja, burung cenderung mengalami kegemukan. Selain itu, dengan pakan serasi-seimbang, secara langsung kita sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Jangan lupakan extra fooding (EF) buah dan sayuran. Berikan sayuran seperti kangkung, tauge dan jagung muda pada lovebird muda Anda, karena bisa membantu meningkatkan birahinya, sehingga mempercepat proses rajin bunyi. Pakan tersebut bisa diberikan secara bergantian setiap harinya. Buah-buahan bisa diberikan 1-2 kali seminggu.
Faktor pendukung lainnya
Faktor pendukung lainnya yang bisa membuat lovebird muda lebih rajin berbunyi adalah kebersihan dan kesehatan. Dua hal ini cukup berkaitan. Jika sangkar harian selalu kotor, burung mudah mengalami sakit.
Biji-bijian yang terjatuh dan mengumpul pada dasar sangkar, apalagi jika menyatu dengan air dan kotoran, kemungkinan besar sudah tercemar bakteri atau tungau yang bisa mengganggu kesehatan burung.
Pemberian multivitamin dan mineral juga termasuk elemen penting dalam menjaga kondisi burung selalu fit. Sebab hanya burung yang fit yang bisa rajin berkicau. Silakan gunakan vitamin dan mineral khusus burung, seperti BirdVit dan BirdMineral yang bisa anda dapatkan di Agen-agen Produk Om Kicau.
sumber: http://omkicau.com/2014/06/08/tips-perawatan-lovebird-muda-agar-rajin-bunyi-dan-siap-lomba/

Opaline memang merupakan mutasi pertama dari lovebird muka salem, yang lahir di Becky Anderson Bird Farm, Michigan, AS. Piyik pertama opaline menetas pada tanggal18 Januari 1997. Mutasi ini berasal dari dua induk jantan dan betina lovebird muka salem biasa.
Australia sebagai pemilik plasma nutfah burung cantik ini pun memberikan apresiasi prositif terhadap Becky Anderson. Sejak itulah para penangkar lovebird di Austalia, Amerika, dan Eropa berlomba-lomba mencetak  mutasi lain dari lovebird muka salem.
Saat ini sudah ada sedikitnya 17 mutasi warna dari lovebird muka salem, yaitu:
  • Opaline
  • Lutino
  • American cinnamon
  • Australian cinnamon
  • Lacewing
  • Dark factor
  • Violet
  • American pied
  • Green
  • Fallow
  • Blue orangefaced
  • Whitefaced blue orangefaced
  • Seagreen.orangefaced
  • Longfeather
  • American yellow
  • Japanese yellow (imperial golden cherry)
  • Australian recessive pied
Ketika mutasi-mutasi ini disilangkan satu sama lain, termasuk dengan lovebird muka salem asli, maka dapat menghasilkan sekitar 100.000 varian baru dengan kombinasi warna tertentu. Wow !!!

Opaline generasi pertama adalah green opaline, dengan kepala yang seluruhnya berwarna merah (seperti kerudung) dan ekor berwarna merah-oranye. Opaline berbeda dari hijau normal (sebutan untuk muka salem yang asli), di mana warna hijaunya lebih terang / cerah. Pantat (perbatasan punggung dan ekor) juga tidak biru, tetapi hijau terang seperti warna bulu dominan.
Ketika masih berusia muda, opaline mudah diidentifikasi dengan warna kuning pada belakang kepalanya, dan lama-lama berubah menjadi merah. Ketika mabung untuk pertama kalinya, semua bagian kepalanya berganti bulu menjadi merah.
Saat ini opaline menjadi salah satu bahan penting bagi para penangkar burung di seluruh dunia, untuk menghasilkan berbagai varian warna baru yang bagus.Sebagian hasil persilangan akan membuat kerudung merahnya hilang, berganti dengan warna lain, namun modelnya masih seperti kerudung. Ada yang terlihat jelas, mengalami gradasi, dan sebagainya.
Untuk menghasilkan varian baru dengan warna yang lebih indah, opaline yang murni (green opaline) dapat dikombinasikan dengan mutasi lain seperti :
  • Lutino opaline
  • Medium green opaline
  • Orangefaced opaline
  • Green opaline pied
  • Whitfaced blue opaline violet
  • Seagreen opaline
  • Medium green opaline
  • Dark green opaline
  • Medium seagreen opaline   
Jika tertarik mencetak lovebird dengan bahan opaline, baik induk jantan maupun induk betina, berikut ini kartu mutasi warna yang bisa Anda jadikan pegangan. Adapun yang disebut non-opaline adalah semua mutasi selain opaline, seperti lutino, fallow, cinnamon, dan sebagainya.
Perlu diketahui, opaline merupakan mutasi yang terkait dengan jenis kelamin (sex-linked mutation). Pola rangkai kelaminnya demikian:
  • Burung betina hanya membutuhkan satu gen opaline, baik dari bapak atau ibunya.
  • Burung jantan membutuhkan dua gen opaline, dari bapak dan ibunya sekaligus.
  • Jika burung jantan hanya memiliki satu gen opaline, baik dari bapak atau ibunya, gennya disebut split to opaline. Artinya secara genotip burung tersebut memiliki darah opaline (50%), tetapi secara fenotip (visual) tidak muncul.
Sumber :http://omkicau.com/2013/01/18/16-tahun-opaline-bahan-utama-dalam-mencetak-mutasi-lovebird/





Burung lovebird “kerah hitam” dewasa : Bulu umumnya berwarna hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan tubuh bagian bawah, tunggir dan bagian punggung berwarna biru, bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau; kerah hitam yang sempit dibagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah berwarna kuning dan kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh berwarna hitam keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning kehijauan sampai hitam.

Burung lovebird “kerah hitam” muda : Tidak terdapat kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher; paruh berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya ada bercak hitam; iris berwarna coklat.

Subspesies  :  Dialam ada tiga subspecies dari Agapornis Swindernianus , antara lain :

1.       A.S. Swindernianus
2.       A.S. Zenkeri
3.       A.S. Emini
Penyebaran lovebird “kerah hitam” : Afrika Barat dan Afrika Tengah.  Lovebird  jenis ini menyebar di ke  berbagai daerah di Afrika yang dilintasi garis ekuator. Spesies ini  mendiami hutan  hutan  di  Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republic Kongo, Republic Demikratik Kongo, Pantai Gading, Equatorial Guinea, Gabon, Ghana, Liberia Dan Uganda. 
Penyebaran tiga  subspesies Agapornis Swindernianus :

1.      A.S. Swindernianus – Liberia , Pantai Gading dan  Ghana 
2.      A.S. Zenkeri – Kamerun , Gbon  dan  Kongo 
3.      A.S. Emini – Republik Demokratik Kongo dan Uganda
Lovebird kerah  hitam ditemukan pada tahun 1820. Nama Swinderen sesuai nama penemunya Theodore Van Swinderem yang  merupakan  seorang  professor dari Belanda dari Universitas Groningen. 

Lovebird jenis ini sering menyembunyikan diri diatas pohon–pohon hutan  dan  lovebird jenis ini merupakan  lovebird yang sangat pemalu. 
 

Lovebird kerah hitam jarang sekali ditangkarkan dikarenakan meraka memerlukan benih ara jenis tertentu atau daging ara sebagai  dasar pakan  utama  sehari  hari mereka, nah  sulitnya  jenis pakan ini menjadi alasan utama sulitnya menangkarkan jenis love bird ini.  

Tanpa terpenuhinya kebutuhan  makanan penting ini mereka biasanya sangat sulit berkembng biak di penangkaran.

Repost from: http://catatan-burung.blogspot.co.id/p/blog-page_44.html 
Burung lovebird muka merah jantan: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru terang; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna merah oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu. 

Burung lovebird warna merah betina: Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau. 

Burung lovebird warna merah muda : Dahi dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas. 

Burung jantan dan betina dapat dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan dibagian bawah berwarna hitam.

 Anak jenis:   A.p. pullaria dan A.p. ugandae 

Penyebaran lovebird muka merah :  LoveBird muka merah diyakini memiliki daerah jangkauan lebih luas daripada love bird jenis lain. Burung ini terdapat di pesisir pantai di Afrika Tengah hingga ke barat Ethiopia. Daerah didalamnya termasuk Anggola, Burundi, Kamerun, Chad, Kongo, Guinea Katulistiwa, Ethiopia, Gabon, Ghana, Guinea, Kenya, Mali, Niger, Rwanda, Sierra Leone, Sudan Selatan, Tanzania, Tongo dan Uganda.


Love Bird muka merah juga sangat sulit ditangkarkan, tingkat kesulitannya ada pada cara penyediaan kandang harus sesuai dengan habitat asli mereka saat hidup dan berkembang biak di alam bebas, selain itu spesies ini sangatlah pemalu.  

Di alam bebas Love Bird Muka Merah membuat sarang nya di sarang rayap biasanya di pohon atau kadang kadang di tanah. Untuk membuat sarang sang betina akan  menggal terowongan sampai Panjang 30 cm dan di sarang rayap hidup dalam koloni dengan love bird lain.  

Didalam penangkaran, sangkar harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai alat atau media regenerasi yaitu dengan disiapkan gundukan tanah kemudian love bird akan  menggali utnuk membuat sarang nya dan ruang sarang perlu di panaskan sampai sekitar 27 C, namun mereka dapat media tanah bisa bisa diganti dengan gabus.
 
 Repost from: http://catatan-burung.blogspot.co.id/p/lovebird-muka-merah-agapornis-pullaria.htmlhttp://catatan-burung.blogspot.co.id/p/lovebird-muka-merah-agapornis-pullaria.html


 Lovebird Muka Salem ( Agapornis Roseicollis ), juga dikenal sebagai Peach Lovebird, adalah spesies Lovebird asli daerah kering di barat daya Afrika seperti Gurun Namib. Sebuah chirper keras dan konstan, Lovebird Muka Salem adalah hewan yang sangat sosial dan sering berkumpul dalam kelompok kecil di alam liar. Lovebird Muka Salem makan sepanjang hari dan mandi sesering mungkin. Warna dapat sangat bervariasi di antara populasi. Warna Bulu adalah identik untuk jantan dan betina. Lovebird yang terkenal karena posisi tidur mereka di mana mereka duduk dengan sisi-sisi dan mengubah wajah mereka satu sama lain. Burung betina mempunyai kebiasaan untuk merobek bahan baku menjadi strip panjang, "kelok-dasi" dan membawa ke punggung mereka, dan kemudian terbang kembali untuk membuat sarang.
 

Burung lovebird “muka salem”: Bulu umumnya berwarna hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di belakang mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas dada berwarna merah muda; tunggir berwarna   biru terang; bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian atas berwarna hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning gading; iris berwarna cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
 


Ciri-ciri Lovebird Biru Cobalt
  • Kepala bertopeng,
  • Paruh berwarna orange muda hingga tua , 
  • Badan berwarna Biru tua dengan selat hitam . 
Jenis ini merupakan mutasi dari love bird Agapornis Personatus . Topeng pada jenis Biru Cobalt dan Biru Osin berwarna hitam tidak pekat berbeda dengan warna topeng Agapornis Personatus yang berwarna hitam pekat .

Sumber: http://www.tabloidburung.com/2014/10/mari-mengenal-lovebird-warna-biru-dan.html
Ciri-ciri Lovebird Violet

1. Memiliki bulu berwarna biru keunguan atau yang umum disebut violet. Warna bulu
tersebut dominan diantaranya terlihat di bagian sayap dengan ujung warna hitam.
Kemudian dibagian perut burung ini berwarna biru muda. Beberapa burung memiliki leher berwarna putih. Kemudian, kepalanya dominan hitam dengan paruh yang sedikit pucat.
2. Paruh burung tersebut biasanya berwarna orange pucat dan sebagian juga ada
yang berwarna orange tua.
3. Sebenarnya burung ini juga memiliki variasi warna yang lain yaitu Lovebird Pastel Violet yang bulunya dominan berwarna putih namun dengan tambahan berwarna
pastel violet pada bagian punggung dan sayapnya.
4. Ciri-ciri burung lovebird Pastel Violet kepalanya berwarna abu-abu atau putih kemudian paruhnya memiliki warna orange. Di bagian leher, dada serta tubuh yang lainnya termasuk ekor biasanya dominan dengan warna putih dan diselingi warna violet.

Harga burung Lovebird Violet cukup bervariasi antara Rp. 400 ribu hingga Rp. 800 ribu.
Semua bergantung pada usia dan juga perawatannya. Burung yang sudah siap untuk diikutkan
lomba biasanya berharga lebih mahal.

Repost from http://www.budidayakenari.com/2015/09/lovebird-violet.html

Diberdayakan oleh Blogger.